Cerita perjalanan MUDIK

"Jembatan Impian ke Jepang – Belajar, Berkerja, Berhasil !"

Cerita perjalanan MUDIK

Perjalanan Panjang dari Jepang ke Jakarta

Tanggal 11 Agustus, saya memulai perjalanan dari apartemen menuju halte bus. Hujan rintik-rintik menemani langkah kaki saya, ditemani sebuah payung kecil. Jalanan basah berkilau di bawah cahaya lampu jalan.

Setibanya di halte, saya menunggu sekitar sepuluh menit sebelum bus datang. Bus itu kemudian mengantar saya ke Stasiun Fukuyama. Suasana di stasiun sangat ramai—maklum, saat itu musim liburan musim panas yang panjang. Hujan yang semula gerimis kini semakin deras, seolah enggan berhenti.

Tak lama, kereta cepat yang saya tunggu tiba. Saya naik, dan perjalanan pun berlanjut hingga Stasiun Hakata. Dari sana, saya mencari jalur menuju subway yang terhubung ke Bandara Fukuoka. Perjalanan dengan subway memakan waktu sekitar sepuluh menit.

Di bandara, saya melewati pemeriksaan imigrasi, lalu menuju loket check-in. Setelah mendapatkan boarding pass, saya menuju ruang tunggu. Saat pesawat lepas landas menuju Bandara Incheon, Korea Selatan, saya menyadari hal unik: hampir 90% penumpang adalah warga negara asing. Hanya segelintir yang berbahasa Jepang, sisanya berbahasa Korea. Rasanya seperti berada di tengah drama Korea.

Sesampainya di Incheon, saya takjub melihat fasilitasnya. Ada colokan berbagai jenis—USB, port Jepang, hingga colokan Asia bulat—serta internet gratis yang sangat cepat. Menunggu semalaman di bandara jadi terasa ringan karena tersedia hiburan dan fasilitas memadai. Saya bahkan melakukan check-in online dengan bantuan staf bandara.

Keesokan harinya, saya terbang ke Bandara KLIA2, Malaysia, lalu kembali menunggu penerbangan malam menuju Jakarta. Perjalanan ini panjang, tapi sangat berkesan. Saya melihat secara langsung perbedaan budaya Jepang, Korea, dan Malaysia hanya dari suasana dan pengelolaan bandara mereka.

Bagi saya, bandara adalah wajah sebuah negara. Setelah pengalaman ini, saya punya rencana: suatu hari nanti, saya ingin menjelajahi Bandara Changi, Singapura.

Demikianlah cerita perjalanan pulang saya dari Jepang menuju Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
YouTube
Instagram
FbMessenger
Tiktok